Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sekitar 5,6 persen, lebih rendah dari target pemerintah 5,8 persen, demikian Laporan Prospek Ekonomi Global Bank Dunia yang dikutip ANTARA.
Menurut laporan itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan meningkat pada 2011 menjadi 6,2 persen dan kemudian melambat menjadi 6,0 persen pada 2012.
Peningkatan pertumbuhan perekonomian Indonesia seiring dengan pertumbuhan pada negara-negara berkembang. Menurut Bank Dunia, negara berkembang memiliki pertumbuhan produktifitas yang kuat dan lemahnya dampak dari krisis Yunani.
Hal itu membuat pertumbuhan negara-negara berkembang diperkirakan menguat tumbuh 6,1 persen pada 2010, 5,9 persen pada 2011 dan 6,1 persen pada 2012.
Pertumbuhan terutama dipimpin oleh negara berkembang di kawasan Asia Timur dan Pasifik seperti China. Prospek perekonomian China pada 2010 diperkirakan mencapai 9,5 persen dan akan turun menjadi 8,5 persen pada 2011 dan sedikit menguat menjadi 8,7 persen pada 2012.
Sementara Thailand pada 2010 diperkirakan 6,2 persen dan melambat menjadi 4 persen pada 2011 dan lima persen pada 2012.
"Kinerja negara berkembang yang membaik pada era pertumbuhan multipolar cukup membesarkan hati. Namun agar pemulihan dapat bertahan, negara maju harus mampu mengambil kesempatan yang ditawarkan oleh pertumbuhan negara berkembang," kata Ekonom Senior Bank Dunia Justin Yifu Lin dalam rilis Bank Dunia.
Justin menambahkan, proses pemulihan menghadapi beberapa tantangan pada jangka menengah, temasuk berkurangnya laju modal internasional, pengangguran yang tinggi dan kapasitas ekonomi yang tidak terpakai melebihi 10 persen.
"Sisi baiknya, perdagangan barang dunia telah pulih secara tajam dan diperkirakan meningkat sampai sekitar 21 persen tahun ini," katanya.
Ia menambahkan, untuk 2011-2012 rata-rata pertumbuhan dari perdagangan akan menurun menjadi sekitar delpan persen. "Hampir setengah dri permintaan global pada 2011-2012 akan berasal dari negara berkembang,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar