NAMA : Eka Putri Prawita Ayu
KELAS : 3EB05
NPM : 25209516
MATA KULIAH : Bahasa Indonesia 2
Jerman Juara Beregu Putra, Belanda Kampiun Putri
Tim putra Jerman berhasil menjuarai nomor beregu putra Kejuaraan Tenis Meja Eropa 2011 di Gdansk, Polandia, setelah pada final Kamis (13/10/2011) dini hari WIB, mengalahkan Swedia dengan skor meyakinkan 3-0. Sementara di beregu putri, seperti diberitakan situs Badan Tenis Meja Dunia (ITTF), tim Belanda tampil sebagai kampiun setelah menaklukkan perlawanan Romania, juga dengan 3-0.
Pada partai pertama final beregu putra, tunggal putra andalan Jerman, Timo Boll, sukses meredam permainan atlet gaek Swedia, Jorgen Persson. Boll, kini peringkat keempat ITTF, lebih dulu kalah di set pertama dengan 9-11. Namun, ia menghentikan perlawanan Persson pada tiga set berikutnya, dengan 11-4, 11-8, 11-9, untuk unggul 3-1. Jerman pun unggul 1-0.
Dimitrij Ovtcharov, tunggal kedua Jerman, memperbesar keunggulan Jerman dengan mengalahkan Par Gerell dengan 3-0 (11-5, 12-10, 13-11), untuk membawa Jerman unggul 2-0. Kejayaan Jerman dipastikan melalui kemenangan Patrick Baum, peringkat 23 dunia, atas Jens Lundqvist. Baum unggul tipis 3-2 dalam pertarungan lima set yang menegangkan, karena ia tertinggal 0-2 terlebih dahulu, dengan skor 9-11, 9-11.
Tetapi, Baum yang kini urutan ke-23 dunia, menang di tiga set lanjutan, dengan 11-8, 11-8 dan 11-7. Sah sudah, Jerman yang kini dilatih Jorg Rosskopf, menjuarai nomor beregu putra Kejuaraan Eropa 2011.
Kemenangan lebih mudah dicapai tim putri Belanda, yang menggilas Romania dengan tiga kemenangan tanpa balas. Belanda mengawali kemenangan dengan kesuksesan tunggal pertamanya, Li Jiao, mengungguli Daniela Dodean. Jiao yang kelahiran China menang 3-0 (11-7, 11-7, 11-5).
Tunggal kedua Belanda yang juga kelahiran China, Li Jie, mengalahkan Elizabeta Samara dengan skor tipis 3-2 (11-7, 2-11, 8-11, 13-11, 11-3). Kemenangan Belanda dipastikan tunggal ketiga Elena Timina, yang menundukkan Bernadette Cynthia Szocs, juga dengan 3-2 (9-11, 6-11, 11-3, 11-2, 14-12).
300 Tewas selama Perayaan Imlek
Angka kecelakaan saat perayaan Hari Raya Imlek di Vietnam cukup mencengangkan. Selama perayaan, sekira 300 orang tewas akibat kecelakaan kendaraan bermotor.
Menurut media setempat, kecelakaan tersebut sebagian besar berkaitan dengan tingkah pengemudi yang mengkonsumsi minuman beralkohol saat mengemudi. Angka kematian ini dicatat sejak awal liburan perayaan Imlek, yaitu 13 Februari.
Lebih dikenal dengan Tet, Hari Raya Imlek yang jatuh pada 14 Februari itu merupakan perayaan paling penting bagi rakyat Vietnam. Warga Vietnam melakukan perjalanan darat untuk mengunjungi sanak saudara mereka. Demikian diberitakan AFP, Minggu (21/2/2010).
Tidak hanya 300 orang tewas, sekira 400 lainnya juga dilaporkan menderita luka-luka. Data yang dikumpulkan pihak kepolisian selama sepekan ini, menunjukkan hampir seluruh korban terdeteksi alkohol di darah mereka.
Pada perayaan tahun lalu, 50 orang tewas setiap harinya selama lima hari perayaan akibat kecelakaan.
Tak heran jika pada 2007 Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan angka kematian akibat kecelakaan di Vietnam sebagai sebuah ‘epidemi’.
UE Pertimbangkan Beri USD34 M untuk Utang Yunani
Uni Eropa dikabarkan dapat memberikan bantuan dana untuk utang bersyarat Yunani hingga 25 miliar euro atau setara USD34 miliar.
Dilansir dari AFP, Minggu (21/2/2010), jumlah masing-masing negara yang memberikan kontribusi utang tersebut akan dihitung sesuai dengan posisi mereka di Bank Sentral Eropa.
Oleh karena itu Jerman akan memberikan kontribusi hampir 20 persen dari paket bantuan potensial, setara dengan hingga lima miliar euro, yang akan dibuat pada bagian kredit dan jaminan.
Seperti diketahui, para pemimpin Eropa telah berjanji sebagai solidaritas mereka untuk membantu Yunani, yang memiliki total utang diperkirakan mencapai sekira 300 miliar euro. Kendati demikian pihak Uni Eropa belum mengumumkan apapun mengenai bantuan keuangan yang konkret.
Uni Eropa sendiri telah mengkonfirmasi serangkaian langkah-langkah untuk menempatkan bantuan atas utang Yunani di bawah anggaran pengawasan yang baru.
Yunani berkomitmen untuk mengurangi defisit publik sebesar 12,7 persen dari produk domestik bruto sebanyak empat persen selama 2010. Adapun batas dari negara-negara tunggal di zona mata uang Euro akan dikenakan sebesar tiga persen. Athena juga telah mengumumkan program tabungan utama yang akan dikontrol oleh Komisi Eropa.
Menguat, Rupiah Intip Level 8.800
Pergerakan rupiah terus menguat menuju level Rp 8.800. Kurs mata uang rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta pada Senin pagi menguat sebesar 14 poin ke posisi Rp 8.828 dibanding sebelumnya yang sebesar Rp 8.842.
Pengamat pasar uang dari Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih di Jakarta, Senin (28/2/2011) mengatakan, penguatan rupiah bersamaan dengan penguatan mata uang Asia lainnya terbantu oleh redanya reli minyak mentah di tengah berkurangnya kecemasan kerusuhan Libya. “Redanya rally minyak dan penguatan mata uang dibeberapa negara Asia membuat rupiah melanjutkan penguatan,” katanya.
Ia menambahkan, pernyataan pemerintah yang mensinyalkan penundaan untuk yang kedua kalinya rencana untuk membatasi bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang sedianya akan dimulai pada 1 April mendatang dengan alasan tidak siap. “Pembatasan BBM bersubsidi akan membuat harga-harga dipastikan naik dan bisa membuat inflasi juga akan naik,” katanya.
Ia menambahkan, ditengah sentimen global yang kurang kondusif terhadap pemerintahan yang tidak mampu mengontrol inflasi, penundaan rencana ini cukup tepat, apalagi rencana tersebut akan menghemat sekitar Rp 3,2 triliun.
Tetapi disisi lain, lanjut dia, penundaan ini juga tidak banyak menolong tekanan inflasi karena sifat penundaan adalah sementara dan pedagang terus mengantisipasi rencana kenaikan ini dengan menaikkan harga secara perlahan.
Ia menambahkan, rupiah akan terus bergerak menguat seiring kembalinya optimisme investor asing masuk ke pasar saham Indonesia yang ditandai dengan ekspektasi kinerja emiten yang positif. “Pergerakan rupiah dari hari ke hari yang menunjukkan penguatan, mencerminkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif,” katanya.
Lima Atlet Terancam Sanksi
Lima petenis meja pemusatan latihan nasional SEA Games XXVI/2011 yang menolak mengikuti seleksi nasional menghadapi ancaman sanksi dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas Utama. Sanksi ini menjadi kerugian buat tenis meja Jawa Timur.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia Deddy Kurniawan Wikanta, Jumat (26/8), mengatakan, sebagai manajer pelatnas tenis meja, dirinya telah melaporkan hasil itu kepada Satlak Prima Utama.
”Ada wacana dari Satlak Prima untuk memberikan sanksi kepada lima petenis meja yang menolak mengikuti seleksi beberapa hari lalu, tetapi kami masih mempelajarinya,” ujarnya.
Deddy mengatakan, menurut Satlak Prima, penolakan itu tidak bisa ditolerir. Sebagai atlet pelatnas, mereka seharusnya mengikuti arahan yang diberikan induk cabang olahraga dan manajer pelatnas.
Ketua Satlak Prima Utama Tono Suratman sebelumnya mengusulkan agar kelima petenis meja itu diberi sanksi oleh induk cabang olahraga. ”Harus ada penghargaan dan hukuman (reward and punishment) bagi atlet yang berprestasi dan bertindak sebaliknya. Mereka sudah bukan atlet pelatnas sejak adanya penolakan itu,” ujar Tono.
Tono menyarankan agar PB PTMSI memberikan sanksi berupa pelarangan keikutsertaan kelima atlet dalam berbagai event kejuaraan, termasuk di dalamnya Pekan Olahraga Nasional 2013 dan kejuaraan nasional yang diadakan oleh KONI dan sebagainya. Sanksi itu bisa diberikan selama dua tahun atau lebih.
Lima atlet yang terancam sanksi adalah Gilang Maulana dan Yulius (kelompok putra) serta tiga petenis meja putri, yaitu Noor Azizah, Yudha Ngesti Pratiwi, dan Widya Wulansari. Kelima atlet ini adalah petenis meja andalan Jawa Timur.
Kelimanya menolak mengikuti seleksi tambahan pembentukan tim inti tenis meja SEA Games XXVI/2011, dengan alasan mekanisme seleksi yang tidak jelas. Selain tidak mengikutsertakan enam atlet pelatnas lainnya— Ficky Supit, Freddy, dan Donny (kelompok putra) serta tiga atlet putri, yaitu Silir Rovani, Christine, dan Yuli—juga ada empat petenis meja peserta seleksi belum pernah mengikuti program pembentukan karakter.
Satu lagi atlet nonpelatnas, M Hussein, yang juga terpanggil mengikuti seleksi, menolak hadir dengan alasan ketidakjelasan mekanisme seleksi. PB PTMSI sendiri tetap menggelar seleksi pada Senin (22/8) di GOR HCIYS, Surabaya, Jawa Timur. Dua atlet, yaitu Stella Friska Palit (putri) dan Rocky C Eman (putra), terpilih sebagai atlet pelatnas.
Deddy menyatakan, pembentukan tim inti adalah bagian dari tahapan Satlak Prima Utama, yaitu jumlah atlet tim inti 100 persen per 1 September 2011.
Gilang Maulana mengatakan, bila seleksi dilakukan adil, semua atlet pelatnas harus diikutsertakan, termasuk semua atlet yang sedang berlatih di China. ”Saya tidak masuk dalam atlet yang diberangkatkan pada gelombang pertama dengan alasan belum ada dana dari Satlak Prima. Giliran berangkat setelah dana pelatnas cair,” katanya.
Sekretaris Umum Pengurus Provinsi PTMSI Jawa Timur Ahmad Rivai belum bisa dihubungi terkait ancaman sanksi kelima atletnya. Namun, dalam perbincangan sebelumnya, dia berharap Satlak Prima dan PB PTMSI bisa menjelaskan pelaksanaan pelatnas tenis meja yang kurang tersosialisasikan.
KATA-KATA ISTILAH EKONOMI:
1. CASH BUDGET (Anggaran Kas): Anggaran yang memerinci taksiran penerimaan dan pengeluaran uang tunai dalam suatu kurun masa yang akan datang sebagai alat untuk memelihara likuiditas.
2. LABA KOTOR: Selisih antara penjualan, disebut juga laba kotor karena jumlah ini masih harus di kurangi dengan biaya-biaya usaha lainnya.
3. CASH (Kas): Uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali (dengan menggunakan cek atau bilyet).
4. BALANCE SHEET (Neraca): Bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut.
5. ACCOUNT RECEIVABLE (Piutang Dagang): Tuntutan (claims) terhadap pihak tertentu yang penyelesaiannya diharapkan dalam bentuk Kas selama kegiatan normal perusahaan.
6. ACCOUNT PAYABLE (Hutang Lancar): Semua utang-utang atau kewajiban-kewajiban perusahaan kepada pihak lain kecuali pemilik perusahaan, yang harus dipenuhi atau dilunasi dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun).
7. BUDGET FIXED (Anggaran Tetap): Anggaran yang sudah di tetapkan dan akan sama tiap tahunnya.
8. COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya): Suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa.
9. EXPENSE (Biaya): Semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi
10. FIXED CASH (Biaya Tetap): Pengeluaran bisnis yang tidak bergantung pada tingkat barang atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis tersebut, pengeluaran ini berkaitan dengan waktu, seperti gaji atau beban sewa yang dibayar setiap bulan, dan sering disebut sebagai pengeluaran tambahan.
11. GENERAL LEDGER (Buku Besar): Buku utama pencatatan transaksi keuangan yang mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi.
12. GENERAL JOURNAL (Jurnal Umum): Digunakan untuk mencatat penyesuaian pembukuan, penutupan pembukuan, koreksi dan transaksi-transaksi lainnya yang tidak dapat dicatat di dalam jurnal khusus.
13. INCOME (Laba): Kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi pemilik
14. JURNAL PENJUALAN: Merupakan jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan secara kredit. Penjualan secara tunai biasanya tidak dimasukkan dalam jurnal ini karena dalam transaksi penjualan tunai terjadi penerimaan kas, sehingga penjualan tunai biasanya dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
15. JURNAL PENERIMAAN KAS: Merupakan jurnal yang disediakan khusus untuk mencatat transaksi penerimaan kas. Untuk menghemat waktu pencatatan, maka jurnal ini dirancang dengan meanyediakan sejumlah kolom dan hanya total setiap rupiah yang dibukukan kedalam buku besar.
16. MANUFACTURING OVERHEAD (Overhead Pabrik): Biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
17. PAYABLE (Hutang): Sebuah ilusi yang menjerat pengusaha tentang kekayaan. Mereka suka Nampak kaya karena mengikuti gaya hidup.
18. NERACA PEMBAYARAN: Merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
19. AGIO SAHAM: Kekayaan bersih perusahaan yang berasal dari penilaian atau penjualan saham di atas harga pari (par/paid in surplus).
20. PENJUALAN LANGSUNG: Merupakan sebuah strategi untuk mempromosikan produk atau jasa yang ditujukan untuk memengaruhi tindakan konsumen.
21. BUKU BESAR PEMBANTU: Buku ini biasa juga disebut buku tambahan. Buku pembantu ini disediakan untuk rekening-rekening buku besar yang membutuhkan perincian, misalnya: piutang dagang, utang dagang dan persediaan barang dagangan.
22. JURNAL KHUSUS: Jurnal yang digunakan khusus untuk mencatat kelompok transaksi-transaksi yang sejenis.
Keterangan: Tulisan miring Argumentasi, Tulisan garis bawah Penalaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar